Akademik Itu Penting Tapi Non Akademik Juga Penting

 
Pendidikan bukanlah semata-mata masalah nilai akademik, yang hanya mementingkan kemampuan menghafal pelajaran dan menjawab soal. Pendidikan yang tak kalah penting justru membangun karakter siswa. Karakter atau adab dan akhlak berguna untuk aplikasi dalam kehidupan nyata.

Sementara itu, ilmu yang diminta Nabi SAW dalam doanya adalah ilmu yang bermanfaat: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat….” (HR. Ibnu Majah no. 925). Sebaliknya, Nabi SAW berlindung dari ilmu yang tidak bermanfaat: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat….” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Majah).

Dengan demikian, ilmu yang sesungguhnya dibutuhkan siswa adalah ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan dunia dan akhirat, bukan sekedar ilmu. Kalau sekedar ilmu pengetahuan, maka sangat mudah bagi anak untuk mendapatkannya dari internet.

Satu hal yang juga perlu diperhatikan adalah bakat dan minat. Setiap siswa memiliki bakat minat yang berbeda sesuai fitrahNya. Kita perlu memberikan stimulus dengan beragam kegiatan positif agar anak mengenali bakat minat dirinya yang memunculkan gairah mereka terhadap suatu hal, untuk kemudian muncullah perasaan #Enjoy dalam menjalankan salah satu aktivitas tersebut. Lalu diikuti dengan tahapan penilaian (sesuai levelnya) yaitu #Easy#Excellent dan #Earn. Dengan perasaan bahagia dalam melakukan suatu aktivitas, maka potensi kekuatan terbaik anak akan muncul.

  

Sebagai contoh dalam kegiatan Jifest baru-baru ini. Melalui kegiatan ini terbangun berbagai karakter positif dan stimulus bakat minat siswa Al-Jannah. Karakter positif seperti sikap disiplin, percaya diri untuk tampil, tanggung jawab, berkomunikasi dengan baik, bersosialisasi dengan siswa sekolah luar, budaya antri, keberanian mencoba sesuatu yang baru, dan lain sebagainya.

Dengan kegiatan Jifest tersebut, Siswa juga dapat mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya melalui berbagai lomba seni dan olahraga (tari, MTQ, futsal, memanah, dsb). Dengan kegiatan ini mereka melakukan #3B (yaitu Beragam aktivitas, Berulang-ulang, dan Bertemu banyak orang). Seringnya siswa melakukan 3B, akan membentuk pola pengalaman yang dapat masuk ke dalam memori jangka panjang.

Terlebih lagi siswa berperan atau terlibat sebagai panitia. Mereka mengasah potensinya sebagai #leader dengan penuh tanggung jawab dalam kegiatan tersebut. Bahkan, persiapan pencarian dana dan manajemen event sudah mereka susun dan lakukan jauh sebelum perhelatan Jifest dilakukan.

 

Variasi dan bermaknanya program sekolah sangat penting. Karena, faktor kesuksesan siswa di kemudian hari bukan ditentukan oleh nilai UN atau ranking. Menurut seorang pakar pendidikan Prof Agus Budiyono, ada 10 faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan seseorang, yaitu: kejujuran, disiplin, mudah bergaul, dukungan pendamping, kerja keras, kecintaan terhadap yang dikerjakan, kepemimpinan, kepribadian yang baik, hidup teratur, dan kemampuan dalam menjual ide.

Dengan demikian, aspek akademik itu penting karena berkaitan dengan kemampuan ilmu pengetahuan (pelajaran) siswa. Tapi aspek non akademik juga tak kalah penting, karena berkaitan dengan karakter, skill, minat dan bakat siswa yang sangat menunjang dalam kesuksesan kehidupannya.
.
.

Ditulis oleh:
Muh. Nafi’udin, M.Pd
Kepala Divisi Alam
Sekolah IAS Al-Jannah

Leave Comment

Your email address will not be published.