Final Olimpiade Sains Kuark (OSK) tahun ini sunyi tapi menantang. Karena ada wabah virus corona, tidak boleh ada pertemuan siswa untuk mengerjakan soal-soal babak final dalam satu ruangan. Maka panitia membuat persyaratan, para finalis OSK 2020 harus membuat proyek sains secara individual di kediamannya.
Para finalis diberi sebuah permasalahan utama, untuk dicari beberapa cara penyelesaiannya melalui proyek dengan tahapan metode ilmiah yang tepat. Karena Arfa Natta Hadyatama baru kelas 2, maka ia masuk kategori level 1 dalam OSK.
Topik permasalahannya adalah “Bijak mengonsumsi, Mari Beraksi untuk Bumi”. Tujuan topik tersebut adalah mengurangi jumlah gas rumah kaca yang terlepas ke udara dengan melakukan beberapa kegiatan sederhana di rumah.
Arfa membuat proyek dengan judul “Lindungi Bumi dari Rumah dengan Tiga Jurus Hemat Energi”. Arfa dibimbing orangtuanya di rumah dan guru pembimbingnya (Pak Tri Mulat) lewat WA.
Arfa mencoba menghemat konsumsi listrik pada alat-alat yang memakai tenaga listrik. Dengan cara pengaturan pemakaian pompa air, AC, rice cooker, tingkat kecerahan dan volume TV, suhu lemari es, dan mesin cuci.
Percobaannya dilakukan selama tujuh hari. Hari pertama dan kedua, pengukuran pemakaian listrik normal. Hari ketiga sampai hari ketujuh pengukuran pemakaian listrik setelah dilakukan penghematan.
Dengan cara-cara penghematan tersebut listrik bisa dihemat sebesar 5,54 KwH. Padahal 1 Kwh bisa menghasilkan 1,05 Kg gas CO2 yang menyebabkan pemanasan global. Bila saja setiap rumah melakukan penghematan seperti itu, pasti banyak manfaatnya.
Alhamdulillah berkat izin Allah, Arfa meraih juara 3 tingkat nasional OSK 2020. Terima kasih atas doa dan dukungan para guru serta orangtua murid.