Backpacker bukan sekadar jalan-jalan! Bagi siswa kelas XI SMA IAS Al-Jannah, backpacker merupakan salah satu kegiatan untuk penguatan karakter Alam (yaitu Disiplin, Tanggungjawab dan Kerjasama), serta menjadi wujud pelaksanaan pembelajaran dalam mengelola Travel Organizer.
Ya, backpacker merupakan perjalanan mandiri yang harus dikelola secara baik. Harus direncanakan secara matang. Mulai dari proses Open Mind, Pembentukan Panitia, Penyusunan Acara-Itenerary-Proposal-serta Program Pencarian Dana, Pembuatan Paspor, Pemesanan Tiket Pesawat dan Penginapan.
Lalu, siapa saja yang ikut? Mereka adalah Fawwaz (XI-IPA) sebagai Ketua, Audina (XI-IPA) sebagai Sekretaris, Salma (XI-IPA) sebagai Bendahara, Niken (XI-IPS) sebagai Humas, Farhan dan Irfan (XI-IPS) sebagai Dokumentasi. Adapun Tim Perlengkapan adalah Sela (XI-IPS), Elvan dan Najib (XI-IPA), Tim Konsumsi adalah Fitri, Dinar, Eka (XI-IPS), dan Tim Akomodasi adalah Damar dan Ando (XI-IPA).
Adapaun guru yang terlibat (sebagai Pembimbing) adalah Pak M. Nafiuddin (Kepala Divisi Alam), Bu Qisthi Sarah (Wali Kelas XI), dan Bu Fatimah (Kepsek SMA IAS Al-Jannah).
Backpacker berlangsung pada tanggal 24-28 Maret 2019. Sehingga jauh-jauh hari dilakukan beberapa agenda persiapannya. Seperti pembentukan panitia pada bulan Agustus 2018. Pencarian Dana pada bulan September 2018 hingga Februari 2019 melalui presentasi proposal ke perusahaan, Wakil DPR RI, orangtua murid, dan yayasan sekolah.
Tema kegiatan backpacker ini adalah Environmental Campaign, yang menjadi salah satu kegiatan survival Alam bagi siswa kelas XI. Selain kampanye lingkungan, siswa juga belajar tentang budaya, sosial, agama dan universitas yang mereka kunjungi. Siswa melakukan kampanye lingkungan dalam bentuk sharing tentang pemanfaatan barang bekas menjadi sebuah produk yang bernilai dan bermanfaat.
Perjalanan berlangsung lancar. Pemberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 21.45 WIB (24/3/19). Tiba di Bandara International Changi Singapura pukul 12.30 waktu Singapura. Tempat-tempat yang dikunjungi adalah Marina Bay, Garden Bay the Bay, Merlion, Bugis, Masjid Sultan, Sekolah Madrasah Al Arabiyah, dan National University of Singapore.
Bentuk kegiatannya berupa jelajah kota, presentasi dan sharing dengan Sekolah Madrasah Al Arabiyah (tentang lintingan kertas menjadi produk bernilai), challenge kelompok yang harus mendapat beberapa tempat yang ditentukan dengan public trasportation serta harus melakukan wawancara dengan penduduk lokal atau wisatawan, mengenal sejarah masjid Sultan, serta jelajah ke universitas nasional di Singapura.
Kegiatan berakhir pada hari Kamis (28/3/19). Pulang dari Changi pukul 19.40 waktu Singapura dan tiba di Jakarta pukul 21.30 WIB. Sampai di tanah air dengan keadaan sehat wal afiat, serta membawa bekal berupa pembelajaran tentang survival dan budaya setempat. []