Tanggal 8 Juli 2018 Pak Tri Mulat (guru Sains Al-Jannah) beserta Gresando dan Fawwas (siswa SMP IAS Al-Jannah) bertolak ke Austria. Bertepatan dengan musim panas mereka mengikuti acara CEI hingga tanggal 14 Juli 2018. Apa CEI itu?
CEI merupakan singkatan dari Caretaker Environment International. Organisasi yang bersifat independen yang berdiri pada tahun 1986. Misinya: Apa yang dibutuhkan untuk memungkinkan siswa melihat planet sebagai satu lingkungan yang saling bergantung?
Kegiatan CEI diadakan setiap tahun sekali. Tahun ini (2018) terhitung kegiatan yang ke-32, yang berlangsung di Judenburg, Austria, Temanya adalah Let’s Experience Nature. Di Judenburg, lokasi acaranya terletak di tempat latihan militer atau barak militer dengan ketinggian 1.500 meter dan berlatar belakang pegunungan Alpen.
Peserta CEI berasal dari murid SMP dan SMA beserta guru pendampingnya yang berasal dari 15 negara. Ke-15 negara tersebut adalah Austria, Swedia, Portugal, Hungaria, Hongkong, Meksiko, Amerika, Nigeria, Taiwan, Perancis, Indonesia, Polandia, Rusia, Turki, dan Jepang. Hanya saja, peserta dari Swedia dan Nigeria tidak hadir.
Apa yang spesial dari kegiatan CEI kali ini?
Pertama, tempatnya di barak militer. Barak laki-laki terpisah dengan barak wanita. Lebih spesialnya lagi, tempat mandi (di barak militer) terbuka. Satu ruangan ada 16 air mancur untuk mandi. Setiap 8 kran dipisahkan oleh tembok. Jadi, kami mandi dengan pakaian basahan hihi….
Kedua, kegiatan presentasi poster dilakukan di luar ruangan, yaitu di lorong-lorong barak militer. Jadi, kami cukup menjelaskan orang-orang yang lewat dan kebetulan tertarik. Kayak SPG yang lagi mempromosikan dagangannya di mal kan? Hehe…
Ketiga, kehabisan dagangan pada acara Food and Fun Market. Kami memamerkan makanan dan souvenir di stan Indonesia. Ada kipas tradisional, kripik tempe, kerajinan tempat pensil, produk daur ulang kertas, dan rendang. Semuanya habis, laris manis tanjung kimpul. Dagangannya habis tapi uangnya tidak ngumpul. Kenapa? Karena, digratiskan he!
Keempat, kedinginan. Karena untuk kali pertama kami tinggal di daerah yang amat dingin hingga bersuhu di bawah 5 oC. Apalagi tempat tinggalnya di barak militer, tidak ada alat penghangat, kebayangan dinginnya kan? Beuh!
Kelima, planetarium di kota Judenburg. Planetarium ini tergolong modern, tapi letaknya di dalam bangunan tua berusia 500 tahun lebih. Selain itu, bangunan planetarium berukuran kecil (hanya muat untuk 50-60 orang), lebih kecil daripada planetarium Jakarta.
Keenam, mengelilingi pabrik kertas Heinzel di Austria. Pabrik ini sangat memperhatikan lingkungan. Dalam operasionalmya, berupaya mengurangi bahan pencemar. Bahkan limbahnya diubah menjadi sumber energi listrik untuk menggerakan mesin-mesinnya dan untuk kebutuhan masyarakat sekitarnya.
Lebih dari itu, semua tercatat dengan baik: bahan baku dan asalnya, pengelolaan hutan sebagai sumber produksi, pemanfaatan limbah dan hubungannya dengan lingkungan hidup. Bahkan bahan bakunya harus mendapat sertifikat lingkungan sehingga kondisi hutan, tanah dan perairannya terjaga.
Ketujuh, kami disambut oleh Presiden Negara Bagian dan Ketua Parlemen Steiermark. Setelah diberikan kata sambutan, kami makan siang di gedung Parlemen. Keren, nggak?!
Kedelapan, kami menanam pohon di bukit sekitar barak militer Judenburg. Semoga saja tanaman tersebut tumbuh besar dan bermanfaat bagi orang dan makhluk hidup lain di sekitarnya. Dan, semoga kami dapat mengunjunginya kelak di lain waktu!
Demikian, laporan dari pegunungan Alpen Austria. Dari Pak Tri Mulat, bersama Gresando dan Fawwas. Alhamdulillah….