Olah Rasa dan Olah Raga

Sabtu 5/1/2019, adalah hari ke-3 raker guru dan karyawan Al-Jannah. Seharian raker ini terbagi ke dalam dua sesi. Agenda sesi pertama Olah Rasa, dan agenda sesi kedua Olah Raga.

 

Olah Rasa

Agenda pagi nan cerah mengawali sesi pertama bersama Ustadz Suhada Bahri. Guna memotivasi  diri baik  secara spritual  maupun  konseptual  untuk meningkatkan  produktivitas kerja yang lebih baik lagi.

Poin per poin keluar dari lisan Ustadz Suhada Bahri tak terlewatkan dari perhatian peserta raker. Mengaduk-aduk emosi layaknya olah rasa. Poin-poin apakah itu?

Pertama, pentingnya akidah  dan  kenyakinan yang kuat  disertai niat yang tulus  dalam  menjalani  profesi sebagai seorang guru.

Kedua, dunia pendididikan adalah dunianya anak-anak yang masih bersih sehingga dari sekolahlah dapat diharapkan muncul  peradaban atau budaya yang baik. Oleh karena itu, hendaknya kita tidak melulu memikirkan kepentingan dunia (materi). Sesungguhnya kita punya orientasi mulia untuk mengejar kepentingan akhirat dengan melahirkan generasi (anak didik) yang mulia.

Ketiga, seorang guru hendaklah bertakwa kepada Allah SWT agar mendapatkan kemudahan dan rezeki yang tidak disangka-sangka. Apalagi guru di sekolah Islam, semestinya keimanan dan ketakwaaan selalu melingkupinya dalam situasi  dan kondisi apapun.

Keempat, bencana yang sering melanda negeri ini hendaknya menjadi teguran bagi kita semua untuk segera kembali meluruskan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Dengan beberapa poin tersebut mudah-mudahan guru dan karyawan Al-Jannah. Semoga dapat mengolah rasa hingga menghasilkan semangat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Yang pada gilirannya akan berimbas positif bagi siswanya.

 

Olah Raga

Sesi berikutnya dimulai pukul 10.00 WIB dengan kegiatan outbound. Tujuannya untuk melatih otot, daya tahan tubuh, dan team building. Kegiatannya baik di darat (seperti permainan dengan bola pingpong, melompati tali dengan menggunakan tongkat, dsb) maupun di air (seperti pelatihan mendayung untuk evakuasi korban bencana, permainan water tower, dsb).

Walhasil, kegiatan outbound berjalan dengan baik. Peserta terlihat ceria dengan keseruan permainan. Mereka  berkumpul dan bermain bersama melepaskan dominasi kerja kognitif menuju  dominasi kerja psikomotorik.

Dari kegiatan tersebut guru dan karyawan diharapkan mempunyai  jiwa dan raga yang sehat sehingga dapat  memberikan mutu dan pelayanan pendidikan yang lebih baik lagi kepada para siswanya [Nafi/AJ]

 

Leave Comment

Your email address will not be published.