Orangtua yang dikaruniai anak berkebutuhan khusus (ABK) terkadang tidak menyadari bahwa terapis terbaik bagi anaknya adalah dirinya sendiri. Sehingga, mereka hanya fokus mencari orang lain sebagai terapis (profesional) untuk melatih dan meningkatkan kemampuan anaknya.
Padahal dari sisi waktu, bantuan terapis profesional tidaklah cukup. Hanya bertemu beberapa hari dan jam saja dalam seminggu, sesuai jadwal sesi latihan.
Dengan demikian, orangtualah yang sebenarnya memiliki kesempatan untuk menjadi terapis terbaik bagi anaknya. Orangtua yang memiliki rentang waktu yang cukup banyak. Terapis orang lain hanya berperan membantu, memandu, dan mengarahkan apa yang sebaiknya dilakukan.
Seiring dengan itu, Sekolah IAS Al-Jannah mengadakan seminar parenting (Sabtu, 1/2/20) dengan tema: “The Power of Self therapy”. Bapak Deni Setiawan (founder The Post) sebagai narasumbernya.
Di awal seminar, Pak Deni meminta segenap orangtua siswa yang hadir untuk membuang qalbun maridh (hati yang sakit). Seperti suka mengeluh, iri, marah, sombong, mindset yang buruk, dsb. Semua itu akan menjadi kendala untuk menerima kebaikan, rezeki, pertolongan, kemudahan, kesehatan dsb.
Oleh karena itu, orangtua harus menyikapi masalah dan problematikanya dengan benar. Garis besarnya sebagai berikut:
- Menyakini, bahwa ujian akan mendatangkan kebaikan dan agar kembali kepada-Nya. (QS. Al-Anbiya: 35).
- Semua perbuatan yang salah dapat mendatangkan musibah/ujian. (QS. Asy-Syura: 30 dan QS. An-nisa: 79).
- Di belakang kesulitan/ujian ada kemudahan (QS. Insyirah: 5-6).
- Solusinya adalah QS. Ar-rad: 11. Inilah “The Power of Self therapy”.
- Solusinya juga QS. Ar-rad: 28 (Qolbun Salim).
- Berprasangka baik kepada Allah (HR. Muslim 2675) dan berdoa kepadanya.
- Serahkan/pasrah kepada Allah (QS. Asy-Syu’ara: 80). Kalau kita benci kepada anak ABK, aka akan menjadi penyakit kita. Sebaliknya, kalau kita cinta kepada ABK, lalu berterima kasih, dan mendidik dengan baik, serta berprasangka kepada Allah yang memberikan karunia dalam bentuk anak ABK, maka tidak akan menjadi masalah bagi hidup kita.
Demikianlah “The Power of Self therapy”. Di akhir seminarnya, Pak Deni juga memberikan contoh pengobatan dengan teknik tapping yang bisa dipraktikkan di rumah, untuk mengobati diri sendiri, anak dan orang lain.