“Sekolah itu peracik resep pendidikan agar orangtua murid juga bisa memakainya untuk pendidikan di rumah,” ujar Ust. Nuruhl Khamdi, B.Eng yang kini menjabat sebagai Ketua Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN).
“Pelajarilah semua ilmu. Semua ilmu itu baik, sama baiknya antara IPS dan IPA. Hanya satu ilmu yang dilarang agama, yaitu ilmu sihir” demikian hemat Ust. Nurul pada acara seminar parenting “Building Our Child’s Career Through Talents Mapping” pada hari Sabtu 20 Oktober 2018 di Aula Masijd Salamah.
“Kata Sayidina Ali bin Abi Thalib, ‘Didiklah anak sesuai dengan zamannya’, maka kita sebagai orangtua harus mengetahui atau mempelajari zaman agar sadar zaman. Misalnya zaman sekarang ada e-money, go-pay, sehingga ketika tidak ada uang fisik maka akan dikemanakan pegawai bank? Begitu pula sekarang ada profesi youtuber, barista, dsb yang dulu tidak ada. Makah hal-hal baru inilah yang harus kita ketahui, agar kita tidak salah arah dalam mendidik anak,” penjelasannya lebih lanjut di hadapan orangtua murid kelas 6 SD, SMP dan SMA.
Bagaimana cara mengetahui dan mengembangkan minat dan bakat siswa? Beliau menyarankan untuk melakukan formula B3, hingga suatu ketika akan diketemukan minat dan bakat anak. B3 tersebut adalah:
- Bertemu banyak orang
- Beragam kegiatan dijalani
- Berulang-ulang melakukannya
Kegiatan B3 tersebut harus disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak, agar tidak menjadi beban yang tak sanggup dipikulnya sehingga anak menjadi tertekan. Bebannya harus sesuai kapasitas (kemampuan) anak.
Namun, secara umum anak SD disarankan belajar untuk menuntaskan tugas mengasah logika dan mengeksplorasi bakat (fase latih). Anak SMP disarankan untuk membuat portofolio peta bakat. Agar pada usia 14 tahun sudah tahu bakatnya. Sedangkan anak SMA belajar untuk mencari karir. Project-project yang dilakukan mengarah atau menuju karir.