Kekuatan kata kata “Positif”
Hampir setiap hari kita berbicara. Sekitar 6.000-20.000 kata yang kita keluarkan setiap hari. Efek diantara kata-kata tersebut ternyata bisa berpengaruh besar bagi orang lain yang kita ajak bicara.
Coba perhatikan kata-kata “Dasar anak malas!” dan “Soal gitu aja kok nggak bisa!” Bila kata-kata ini diucapkan oleh orang tua, guru atau orang yang dianggap teladan (role model), maka sangat berbahaya pengaruhnya bagi siswa/anak.
Kata-kata tersebut bisa menjadi cap atau labelling serta membuat anak bete, insecure dan patahsemangat. Padahal boleh jadi dia sudah berusaha keras mengerjakan tugas sebaik-baiknya. Hasil (nilai) yang jelek akhirnya menjadi bukti bahwa dia memang anak yang malas dan bodoh.
Sayangnya, kata-kata negatif tersebut bisa terbawa anak sampai dewasa. Mengendap dan mengakar di alam bawah sadarnya hingga membentuk kepribadiannya. Inilah bahayanya.
Oleh karena itu, bila kita menginginkan perubahan sikap anak menjadi lebih baik, maka kita harus menggunakan kata-kata (positif) yang menggugah. Seperti kata-kata “Soal apapun, insya Allah kita bisa!”dan “Man jadda wajada (Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil)!”
Lalu dibarengi dengan kata-kata menggugah lainnya yang bahkan harus menjadi begian keyakinan,seperti: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah suatu keadaan sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11). Maka, kata-kata motivasi itu menjadi semakin dahsyat menggugahnya.
