Peran Orangtua Dalam Pendidikan Akhlak Remaja di Era Milenial

Materi parenting virtual tersebut disampaikan oleh Ustadz Salim A Fillah pada tanggal 28 Oktober 2020. Diikuti oleh orangtua siswa level 6, SMP dan SMA.

RINGKASAN MATERI

Menjadi tugas dan kewajiban kita semua memastikan anak-anak kita berada di atas jalan yang lurus, di atas iman yang kokoh, dan ibadah yang benar. Buah dari semua itu adalah akhlak yang mulia.

Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. Menjaga mereka dari api neraka membutuhkan upaya yang tidak mudah untuk menghadirkan semua itu dalam keluarga kita.

Setiap anak yang hadir lahir di atas fitrah keislaman. Tugas kita bagaimana menjaga fitrah itu untuk tetap ada pada anak-anak kita. Ulama mendefinisikan fitrah sebagai berikut:

1. Tauhid, mereka lahir di atas spirit untuk mengesakan Allah SWT dan tidak menyekutukannya.

2. Al Islam, anak-anak lahir di atas Islam

3. Al Mu’ahadah, perjanjian dengan Allah untuk tetap menjaga fitrah itu.

4. As Shirotol Mustaqim bahwasanya hanya Allah swt jalan sembah kita.

Di atas landasan ini anak-anak kita tumbuh seperti pohon yang baik, akar yang kokoh dan dahannya tinggi menjulang menggapai langit, dan memberikan buahnya.

Maka hakikat pendidikan akhlak adalah tidak bisa dipisahkan dengan pendidikan ibadah dan aqidah. Karena itu adalah satu kesatuan cerminan iman. Sebagaimana proyeksi Sayyidana Luqman dalam mendidik anaknya di atas tauhid dan muroqobatullah.

Kalau dia berbuat kebaikan dan tidak ada yang melihat, tidak ada yang bisa memuji, gurunya tidak bisa memberikan apresiasi, orang tuanya tidak bisa memberikan ucapan selamat, tapi Allah melihat semua itu. Maka Allah akan memberikan balasan lebih dari pujian manusia.

Demikian pula dengan muroqobatullah, ketika dia lakukan keburukan maka Allah akan melihat dan Allah akan memberikan balasan, dan balasan Allah SWT lebih adil dari balasan manusia.

Adab adalah nilai-nilai sekaligus praktik menurut ukuran masyarakat. Proyeksinya ada di dalam kisah Luqman. Akhlak adalah cuma memberi manfaat akan tetapi bagaimana caranya dalam memberikan manfaat kepada orang lain.

Akhlak dan adab perlu menjadi perhatian kita semua yang berlandaskan aqidah dan ibadah. Para ulama memfokuskan ibadah dan aqidah.

Apa perbedaan adab dan akhlak?

Akhlak adalah sesuatu yang muncul dalam dada manusia yang sudah ada sejak lahir. Akhlak ini ada yang asasi (pokok). Akhlak baik dan akhlak buruk. Sedangkan adab adalah ekspresi terikat waktu dan tempat dimana berlaku. Contoh kesopanan setiap daerah akan berbeda-beda.

Pendidikan akhlak merupakan cerminan dari dalam diri seseorang. Nah, bagaimana konsep pendidikan akhlak untuk remaja apalagi di era milenial saat ini?

1. Mendoakan agar anak-anaknya menjadi insan utama yang in-sya Allah berakhlak mulia menjadi penyejuk mata dan pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.

2. Rasa syukur kepada Allah SWT, apapun yang ada sekarang patut disyukuri karena syukur itulah yang akan menambahkan nikmat iman kita.

3. Menfasilitasi yang baik dan menutupi yang buruk.

4. Persahabatan antara orang tua dan anak. Orang tua harus mempunyai perhatian terhadap anak.

– Bersedia mendengarkan apa yang disampaikan oleh anak, tidak memotong dan tidak menyimpulkan sebelum mereka selesai menyampaikan apa yang ingin disampaikan.

– Selalu terlibat dengan hobi dan kesukaan anak. Penting untuk orang tua melihat bakat dan minat anak. Tapi di setiap bakat dan minatnya ada misi yang mendekatkan dia kepada Allah SWT.

– Mencarikan lingkungan yang baik. Karena lingkungan sangat berperan dalam tumbuh karakter anak, apalagi di usia menjelang remaja.

Mudah-mudahan Allah SWT menguatkan langkah dan ikhtiar kita semua untuk memberikan yang terbaik buat anak-anak kita. Agar mereka tumbuh menjadi qurrota a’yun dan menjadi pemimpin yang muttaqin untuk orang-orang muttaqin juga. Aamiin yaa robbal’alamin. [Mr. Ihwan/SMP]

Leave Comment

Your email address will not be published.